Suatu hari, sang ayah memberikan
anak itu sekarung paku. Beliau meminta agar anaknya melampiaskan kemarahannya
dengan memakukan satu paku ke tembok belakang rumah. Satu paku untuk setiap
satu kali marah.
Hari pertama pun dilalui. Hari
ini anak itu marah sebanyak 35 kali, maka sebagai konsekuensinya, anak itu
harus memakukan 35 paku pula di tembok belakang rumah.
Hari demi hari pun berlalu, dan
tampaknya terapi ini mulai berjalan lancar. Setiap hari, jumlah paku yang
ditanamkan ke tembok itu makin berkurang, dari 35 menjadi 30, menjadi 23 dan
seterusnya. Bahkan setelah menginjak hari ke seratus, anak itu sudah sama
sekali tidak menanamkan paku ke tembok. Dengan gembira anak itu mengabarkan
kepada ayahnya, bahwa sekarang ia lebih dewasa dan dapat mengendalikan
emosinya.
Sang ayah langsung memeluk anak
itu dan mengucapkan selamat kepadanya. “Masih ada satu tahap lagi nak..",
ucap beliau. “Mulai sekarang, cabutlah satu paku dari tembok setiap saat kamu
dapat bersabar dan memaafkan orang yang membuatmu marah..”
Anak itu pun segera menuruti
perintah ayahnya. Setiap kali dia dapat bersabar dan memaafkan kesalahan orang,
ia mencabut satu paku dari tembok. Hari demi hari pun berlalu, hingga tiba saat
dimana ratusan paku di tembok tersebut telah habis dicabut.
Anak itu pun kembali pada
ayahnya, dan melaporkan keberhasilannya tersebut. “Kamu telah berhasil nak..kamu
telah menjadi seorang anak yang luar biasa.” Beliau melanjutkan, “Tetapi coba
amati sekali lagi tembok itu”.
Sambil mengelus lubang-lubang
bekas paku di tembok, sang ayah kembali melanjutkan kata-katanya. “Lihatlah
tembok ini, sekalipun kamu sudah mencabut seluruh paku yang ada, tetapi tembok
tidak dapat kembali utuh lagi seperti sedia kala, banyak sekali lubang menganga
dan retakan di tembok ini.."
“Setiap kamu melukai orang lain..
selamanya kamu tidak akan bisa menghapus luka itu..sekalipun kamu sudah
meminta maaf dan mencabut semua kemarahan dari orang-orang disekitarmu.."
Kisah Inspiratif @ playstore 2013
inspiratif tulisannya, ayo lanjut menulis
BalasHapusAjkk teh rann.. :D
Hapus