Kamis, 28 Februari 2013

Jangan Pernah Menyerah

Aku adalah seorang perawat yang khusus merawat penderita stroke. Ada dua karakter khas yang aku temui dari penderita stroke, mereka sangat ingin hidup – atau justru ingin segera mati. Salah satu pasien yang cukup berarti bagiku ialah Albert.

Saat berkeliling melakukan pemeriksaan di rumah sakit, aku melihat Albert, dalam posisi meringkuk dalam posisi seperti janin dalam kandungan. Ia seorang pria setengah baya. Tubuhnya ditutupi selimut – dan kepalanya hampir tidak kelihatan di balik selimutnya. Ia tidak bereaksi saat aku memperkenalkan diri.

Di ruang jaga perawat aku mendapatkan informasi bahwa umur Albert tidak panjang lagi. Ia hidup sendirian, istrinya telah meninggal, dan anak-anaknya entah berada dimana. Mungkin aku dapat menolongnya. Meskipun aku seorang janda, tubuhku bagus dan wajahku masih cantik. Aku jarang bergaul dengan pria di luar rumah sakit. Anggap saja terapi ini adalah sebuah petualangan bagiku.

Keesokan harinya, aku mengenakan pakaian putih – tetapi bukan seragam perawat seperti biasanya. Aku masuk ke kamar Albert. Albert langsung membentak, menyuruhku keluar. Tetapi aku justru duduk di kursi di dekat tempat tidurnya. Aku berusaha memberinya senyuman sesempurna mungkin.

“Tinggalkan aku ! Aku ingin mati !” seru Albert.

“Apa tidak salah ? Di luar banyak wanita cantik menunggumu.” sahutku.

Ia tampak tersinggung. Tetapi aku terus berbicara panjang lebar tentang betapa senangnya aku bekerja di rumah sakit khusus rehabilitasi stroke ini. Aku menceritakan betapa bangganya aku saat dapat mendorong seseorang untuk mencapai potensi maksimum mereka. Aku juga mengatakan, bahwa ini adalah tempat yang penuh kemungkinan. Ia tidak menyahut sepatah kata pun.

Dua hari kemudian aku mendapatkan kabar dari teman perawat bahwa Albert menanyakan kapan aku bertugas di kamarnya lagi. Kawan-kawan mulai mengedarkan gosip bahwa ia adalah ‘pacar’-ku. Aku tidak membantah gosip itu, bahkan aku selalu berseru kepada orang lain untuk jangan mengganggu ‘Albert’-ku saat keluar dari kamar Albert. Hal ini memang sengaja kulakukan agar Albert mendengarnya.

Satu minggu kemudian Albert mau belajar duduk dan melatih keseimbangan. Ia juga bersedia mengikuti latihan fisioterapi asalkan aku mau datang lagi untuk mengobrol. Dua bulan kemudian, Albert sudah mampu menggunakan sepasang alat bantu berjalan. Dan pada bulan ke-3, ia sudah meningkat ke penggunaan sebatang tongkat penyangga.

Pada hari ketika Albert diijinkan pulang, kami merayakannya dengan sebuah pesta. Aku mengajaknya berdansa. Ia memang bukan pria yang romantis, tapi ia mampu untuk berdansa dengan baik. Aku tak dapat menahan air mataku saat berpisah dengannya.

Beberapa waktu setelah perpisahan itu, secara berkala aku selalu mendapatkan kiriman bunga dari Albert. Dan kadangkala disertai dengan sekantung kacang. Ia mulai berkebun lagi seperti dulu.

Beberapa tahun kemudian, pada suatu siang, seorang wanita cantik datang ke rumah sakit. Ia meminta untuk bertemu denganku - “si penggoda”. Waktu itu aku sedang memandikan seorang pasien.

“Oh, jadi itu Anda ?” Wanita itu bertanya. Ia mengatakan bahwa Albert adalah seorang pria sejati. Ia juga menceritakan bagaimana Albert telah menjadi seorang motivator yang sangat terkenal di kota tempat tinggalnya. Senyum wanita itu mengembang ketika ia memberiku sebuah undangan untuk datang ke pesta pernikahan mereka.

(Magi Hart)





@2013 Inspiratif – Play Store

Motivator Akuntansi


Akuntansi
Ketertarikan seseorang di dunia non-fiksi memang cenderung mudah dikalahkan oleh ketertarikan dibidang lainnya, terlebih dengan perkembangan teknologi belakangan ini. Dan, yap...saya pikir itu hal yang (sangat) wajar.

Beberapa hari ini saya menjadi sangat tertarik dengan dunia “akuntansi”, apalagi lagi jika berbicara mengenai penjurnalan. Kalo dipikir-pikir, seharusnya ketertarikan ini muncul beberapa tahun yang lalu, ketika masih kuliah di fakultas ekonomi - akan sangat membantu untuk mendongkrak nilai...hhe...

Selalu ada alasan, bahkan untuk kembali belajar, meskipun itu secara otodidak.
·         I love math!
Dimana ada akuntansi, disitu ada angka-angka, dimana ada angka-angka disitu ada matematika. Dan saya menyukai matematika yang rumit... :D 
Dulu, ketika kuliah kami selalu menyebut “worksheet” dengan sebutan “sajadah panjang”, karena memang tugas kami membuat neraca sangat banyak dan panjang, bahkan kertas-kertas folio harus kami tempelkan satu persatu agar lebih panjang.

·         Saya tidak pernah bisa menyelesaikan finance report bulanan secara baik dan benar. How come??? Jika anda adalah atasan saya, apakah anda bisa menerima pernyataan saya diatas? – Tidak mungkin... :)

·         I wanna move on!
Sejak awal 2010 bekerja dibagian keuangan, membuat saya merasa masih jauh dari kata “bisa” dan saya akan tetap menjadi “junior”... -___-  Thats why I said, “I wanna move on!” - If no body wanna teach you, just teach by your self!

·         Papa! He never tired remind me to learn more, more and more! Dan saya takut mengecewakan beliau.

Salah satu artikel akuntansi yang membuat saya tertarik adalah tulisan sang author di http://jurnalakuntansikeuangan.com yang berjudul “Bagaimana Mencatat Pengeluaran Sebelum Perusahaan Beroperasi?

Sebagai seorang akuntan, kita akan sangat tertantang untuk bisa menyelesaikan laporan keuangan dari awal perusahaan berdiri hingga akhir periode. Tapi pada kenyataannya, sebagai staf akunting yang baru bekerja  di perusahaan-perusahaan yang sudah bertahun-tahun beroperasi, hal itu sangat tidak mungkin.
Dilain sisi, contoh kasus pencatatan keuangan yang diberikan dimasa-masa kuliah jauh berbeda dari transaksi keuangan yang ada di perusahaan.

Tapi dengan membaca artikel yang dilengkap dengan tips-tips dan kutipan kecil ini, saya merasa akuntansi itu tidak sulit, bahkan sama gampangnya dengan matematika rumit yang saya sukai...#sombongnyaaa... :D

Tidak ada yang salah, ketika keinginan belajar kita baru datang sekarang. Tidak ada yang salah ketika kita menginginkan perubahan. Karena toh...perubahan datangnya dari diri kita sendiri, bukan karena orang lain! Jika kita butuh motivasi untuk terus belajar, maka carilah...

Tapi saya sedikit lebih dulu, karena saya telah menemukan sang motivator akuntansi, he is my daddy. I love you papa... :)





Sumber :
http://jurnalakuntansikeuangan.com/2011/10/bagaimana-mencatat-pengeluaran-sebelum-perusahaan-beroperasi/

Rabu, 27 Februari 2013

Menjual Sisir

Sebuah perusahaan sisir akan mengadakan ekspansi untuk area pemasaran yang baru. Perusahaan sisir tersebut lalu membuka lowongan pekerjaan. Karyawan baru itu akan ditempatkan di Divisi Marketing. Setelah lowongan dibuka, banyak sekali orang yang mendaftarkan diri untuk mengisinya. Lebih dari 100 orang pelamar datang ke perusahaan itu setiap harinya.

Setelah melalui berbagai proses seleksi yang cukup ketat, terpilihlah tiga kandidat utama. Sebut saja A, B, dan C. Perusahaan lalu melakukan seleksi final dengan memberi tugas kepada tiga orang terpilih. Seleksi finalnya ialah A, B, dan C diminta untuk menjual sisir kepada para biksu – yang tinggal pada sebuah komplek wihara – di area pemasaran baru tersebut – dalam jangka waktu 10 hari. Bagi sebagian orang, tugas ini sangat tidak masuk akal, mengingat para biksu berkepala gundul dan tidak pernah memerlukan sisir.

Sepuluh hari pun berlalu, akhirnya tiba saat ketiga pelamar tersebut datang kembali pada perusahaan untuk melaporkan hasil penjualannya.
Pelamar A : Saya hanya mampu menjual satu sisir. Saya sudah berusaha menawarkan sisir itu kepada para biksu di sana, tetapi mereka malah marah-marah karena saya dikira melecehkan. Tetapi untung, ketika saya berjalan menuruni tangga, ada seorang biksu muda yang mau membeli satu sisir saya. Sisir itu akan ia gunakan untuk menggaruk kepalanya yang ketombean.
Pelamar B: Saya berhasil menjual sepuluh buah. Saya pergi ke sebuah wihara dan memperhatikan banyak peziarah yang rambutnya acak-acakan –karena angin kencang yang bertiup di luar wihara. Biksu di dalam wihara itu mendengar saran saya – dan membeli 10 sisir untuk para peziarah – agar mereka menunjukkan rasa hormat pada sang Buddha – saat bersembahyang.
Pelamar C: Saya berhasil menjual seribu buah. Setelah melakukan pengamatan beberapa hari di biara itu, saya menemukan bahwa banyak turis yang datang berkunjung ke sana . Kemudian saya berkata pada biksu pimpinan wihara, “Sifu, saya melihat banyak peziarah yang datang ke sini. Jika sifu bisa memberi mereka sebuah cindera mata, maka itu akan lebih menggembirakan hati mereka.” Saya bilang padanya bahwa saya punya banyak sisir bagus dan murah. Saya lalu meminta pimpinan biksu tersebut untuk membubuhkan tanda tangan pada setiap sisir – sebagai sebuah hadiah bagi para peziarah di wihara itu. Biksu pimpinan wihara itu sangat senang dan langsung memesan 1,000 buah sisir.

Memang, akhirnya perusahaan sisir tersebut menerima ketiga orang tersebut sebagai karyawan-karyawan barunya. Tetapi tentu saja posisi mereka di perusahaan dibedakan. Pelamar C ditempatkan sebagai Marketing Manajer yang baru, pelamar B menjadi asisten manajernya, sedangkan pelamar A hanya menjadi sales marketing biasa.

Comb
REFLEKSI:
Cerita tersebut menggambarkan riset yang pernah dilaksanakan oleh Universitas Harvard. Riset tersebut menunjukkan bahwa 85% kesukesan adalah karena sikap dan 15% adalah karena kemampuan. Sikap ternyata lebih penting dari kepandaian, keahlian khusus, dan keberuntungan. Dengan kata lain, pengetahuan profesional hanya menyumbang 15% dari sebuah kesuksesan seseorang dan 85% adalah pemberdayaan diri, hubungan sosial, dan adaptasi. Kesuksesan dan kegagalan bergantung pada bagaimana sikap dalam menghadapi masalah.
Sedangkan keputusan perusahaan untuk menyuruh ketiga pelamar tersebut menjual sisir pada biksu sangat mencerminkan kata-kata Dalai Lama, “Lingkungan yang keras sangat membantu untuk membentuk kepribadian, sehingga dimiliki nyali kuat untuk menyelesaikan semua masalah.”

So… mungkin ini adalah salah satu jawaban kenapa saat keadaan ekonomi buruk, banyak jutawan baru bermunculan. Jadi, dengan sepenuh hati terapkan sikap kerja yang benar, yaitu menitikberatkan pada pemberdayaan diri, hubungan sosial, dan adaptasi (85%) – tetapi tetap tidak melupakan skill (15%) – agar bisa mendapatkan kesuksesan yang 100%.



@2013 Inspiratif – Play Store

Jumat, 22 Februari 2013

Nomor-Nomor 'Cantik'


Sering dapet sms-sms (sengaja) nyasar gak sih? Kadang bikin kita kesel, pengen kasih sumpah serapah, geleng-geleng kepala dan kadang juga bikin kita pengen ketawa.

Saya mau share nomor-nomor ‘cantik’ nihh, kali aja temen-temen ‘kenal’ atau pengen ‘kenal’ sama yang punya nomor. Hhe…


1.       Menang undian
Udah biasa kali ya, kita dapet sms penipuan yang diimingi-imingi hadiah mobil, uang tunai, voucher belanja dan lain-lain. Lucunya, mereka gak segan-segan bawa nama besar perusahaan-perusahaan nasional.
Nih, screenshootnya :
Telkomsel
Sidomuncul
2.       Berminat membeli rumah
Berhubung sampai saat ini saya belum punya rumah, saya berpikir positif aja, anggap aja kalo sms-sms para penipu ini sebagai doa, supaya saya cepet-cepet punya rumah pribadi! Amin… :)
Rumah I
Rumah II
Rumah III
Rumah IV
3.       Perpanjang sewa kontrakan
Beberapa waktu yang lalu, saya sempet tinggal di rumah kontrakan, saya ‘hampir-hampir’ percaya sama ini sms, tapi yang anehnya…pemilik rumah kontrakan-kan tinggal disebelah? Kenapa repot-repot sms segala? #Haishh…
Bayar Sewa Kontrakan
4.       Transfer
Ada lagi, yang gak tau maksudnya apa dan kenapa, ujug-ujug suruh transfer!
Boro-boro mau ‘bantu’ transfer cinn, saldo saya aja suka minimum… :D
Transfer I
Transfer II
Transfer III
Transfer IV
Transfer V
5.       Pacar
Ini nihh, yang paling bikin sebel! Penipu ngaku-ngaku jadi pacar! Grrr… >,<
Ngaku-ngaku I
Ngaku-ngaku II
6.       Mama minta pulsa
Tolong segera kirim pulsa ke nomor ini. Ini Mama. Mama sedang kena musibah. Cepat ya…”
"Dek, tolong beliin mama pulsa dulu ya ntar sampe dirumah mama ganti... mama lagi di pasar nih gak ada yang jualan pulsa…"
Atau lain-lain….haduh…jangan bawa-bawa orang tua napahhh…???
-___-
7.       Unknown
Kenapa unknown? Karena emang saya gak tau mau masukin ini sms ke kategori apa. Atau jangan-jangan…emang sms nyasar beneran ya? Hhi…
Tapi mbok yooo…kalo ngomong…tutur kata yang halus…jangan kasar gitu… --“
Gak Jelas!

Masih inget postingan saya sebelumnya di “Balada : Penipu Yang Tertipu!” ?

Disitu ada 3 cara mudah yang harus kita pelajari biar kita gak jadi korban para penipu nomor-nomor ‘cantik’ ini. Nah…kali ini saya mau nambahin satu point lagi, yaitu laporkan!

 

Ada tiga operator besar Indonesia yang punya layanan pengaduan sms penipuan :

1.       Telkomsel
Format SMS : Penipuan#Nomor Pengirim SMS penipuan#isi SMS penipuan - kirim ke 1166
2.       Indosat
Format SMS : SMS(spasi)Nomor Pengirim SMS penipuan(spasi)isi SMS Penipuan - kirim ke 726
3.       XL
Format SMS : LAPOR#Nomor Pengirim SMS penipuan#isi SMS penipuan - kirim ke 558

4.       Untuk nomor lainnya, Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI).

Nomor yang dimaksud berupa call center dengan nomor 159. Tidak tahu nomor ini menerima laporan berupa pesan singkat atau tidak, hanya disebutkan sebagai Call Center.

 

Call center bank-bank di Indonesia untuk menerima pengaduan nasabah yang menerima SMS penipuan :

1.       Halo BCA: 500888 atau 021-500888

2.       Bank Mandiri : 14000 atau 021-52997777

3.       BRI : Call BRI 14017 atau 500017

4.       Bank Muamalat : 500016 atau 021-500016

5.       BNI Call : 500046

6.       Danamon Acces Center : 021-34358888 atau 67777

7.       Call OCBC NISP : 500999 atau 66999

8.       Call Center Bank Niaga : 14041

9.       Bank Mega : 021-79175555

10.   Bank Syariah Mandiri : 021-52997755

11.   BII : 021-78869811

12.   Bank Permata : 500111

 

Gak cuma sampai disitu, teknologi kita emang gak ada matinya, bagi yang punya android dan pake nomor-nomor dari Indosat, Telkomsel atau XL bisa download aplikasi ini nihh, “Lapor SMS”. Saya belum nyobain sih, baru install, tapi kalo dari ‘pengamatan’ saya, recommended kok! :)

Selamat mencoba…dan jangan lupa save nomor-nomor ‘cantik’ diatas yaa.. :)








Sumber
1.       http://media.kompasiana.com/new-media/2012/07/25/laporkan-penipuan-via-sms-473795.html
2.       http://bisnis.news.viva.co.id/news/read/253516-dapat-sms-minta-transfer--lapor-ke-nomor-ini
3.       https://play.google.com/store/apps/details?id=com.konsepmobile.laporsms
4.       http://scriptnidya.blogspot.com/2013/01/balada-penipu-yang-tertipu.html